Kamis, 29 Januari 2015
Gemar membaca bisa melindungi otak Anda dari penyakit Alzheimer, mengurangi tingkat stres, mendorong pikiran positif dan memperkuat persahabatan.
Berikut ini adalah manfaat yang diterima otak dan tubuh saat Anda membuka buku.
Memberikan kekuatan bagi memori.
Membaca memberikan jenis latihan yang berbeda bagi otak dibandingkan menonton TV atau mendengarkan radio. Baik ketika Anda memahami halaman per halaman atau hanya sekedar memindai instruksi manual mesin pembuat kopi, bagian otak yang telah mengembangkan fungsi-fungsi lain — seperti kemampuan imajinasi, bahasa dan pembelajaran asosiatif — semua terhubung dalam sirkuit saraf tertentu untuk membaca. Ini merupakan hal yang sangat menantang, kata Ken Pugh, PhD, presiden dan direktur penelitian Haskins Laboratories kepada majalah Oprah. Kebiasaan membaca memacu otak Anda berpikir dan berkonsentrasi.
Membuat latihan fisik bertahan lebih lama.
Layaknya single terbaru Lady Gaga atau episode serial TV Real Housewives, buku juga teman yang baik untuk menemani Anda saat latihan fisik. Menenggelamkan diri pada alur buku bisa membuat Anda bertahan lebih lama di atas mesin latihan demi menyelesaikan bab yang begitu memikat. Hal itu diungkapkan majalah Weight Watchers. Michele Olson, PhD, profesor fisiologi olahraga di Auburn University mengatakan kepada majalah itu, untuk mencegah timbulnya sakit pada leher atau bahu, pembaca harus menggunakan tempat menaruh buku di mesin dan berusaha tidak memutar bahu mereka selama latihan berlangsung.
Menjaga keremajaan otak.
Membenamkan diri dalam buku yang bagus benar-benar dapat memperpanjang umur pikiran Anda, menurut studi terbaru dari Rush University Medical Center. Hal itu dilansir majalah Prevention. Orang dewasa yang menghabiskan waktu luang mereka dengan melakukan kegiatan kreatif atau intelektual (seperti membaca) memiliki kemungkinan 32 persen lebih lambat mengalami penurunan kognitif di kemudian hari daripada mereka yang tidak. "Aktivitas yang melibatkan latihan otak membuat otak lebih efisien mengubah struktur untuk terus berfungsi dengan baik, terlepas dari hal-hal neuropatologi yang berkaitan dengan usia,” kata Robert S. Wilson, PhD, profesor neuropsikologi di Rush University Medical Center kepada majalah tersebut. Studi lain baru-baru ini juga menemukan bahwa manula yang secara teratur membaca atau bermain game yang menantang daya pikir, seperti catur atau puzzle, memiliki risiko dua setengah kali lebih rendah untuk terserang penyakit Alzheimer. Fakta itu dilaporkan oleh ABC News.
Berikut ini adalah manfaat yang diterima otak dan tubuh saat Anda membuka buku.
Memberikan kekuatan bagi memori.
Membaca memberikan jenis latihan yang berbeda bagi otak dibandingkan menonton TV atau mendengarkan radio. Baik ketika Anda memahami halaman per halaman atau hanya sekedar memindai instruksi manual mesin pembuat kopi, bagian otak yang telah mengembangkan fungsi-fungsi lain — seperti kemampuan imajinasi, bahasa dan pembelajaran asosiatif — semua terhubung dalam sirkuit saraf tertentu untuk membaca. Ini merupakan hal yang sangat menantang, kata Ken Pugh, PhD, presiden dan direktur penelitian Haskins Laboratories kepada majalah Oprah. Kebiasaan membaca memacu otak Anda berpikir dan berkonsentrasi.
Membuat latihan fisik bertahan lebih lama.
Layaknya single terbaru Lady Gaga atau episode serial TV Real Housewives, buku juga teman yang baik untuk menemani Anda saat latihan fisik. Menenggelamkan diri pada alur buku bisa membuat Anda bertahan lebih lama di atas mesin latihan demi menyelesaikan bab yang begitu memikat. Hal itu diungkapkan majalah Weight Watchers. Michele Olson, PhD, profesor fisiologi olahraga di Auburn University mengatakan kepada majalah itu, untuk mencegah timbulnya sakit pada leher atau bahu, pembaca harus menggunakan tempat menaruh buku di mesin dan berusaha tidak memutar bahu mereka selama latihan berlangsung.
Menjaga keremajaan otak.
Membenamkan diri dalam buku yang bagus benar-benar dapat memperpanjang umur pikiran Anda, menurut studi terbaru dari Rush University Medical Center. Hal itu dilansir majalah Prevention. Orang dewasa yang menghabiskan waktu luang mereka dengan melakukan kegiatan kreatif atau intelektual (seperti membaca) memiliki kemungkinan 32 persen lebih lambat mengalami penurunan kognitif di kemudian hari daripada mereka yang tidak. "Aktivitas yang melibatkan latihan otak membuat otak lebih efisien mengubah struktur untuk terus berfungsi dengan baik, terlepas dari hal-hal neuropatologi yang berkaitan dengan usia,” kata Robert S. Wilson, PhD, profesor neuropsikologi di Rush University Medical Center kepada majalah tersebut. Studi lain baru-baru ini juga menemukan bahwa manula yang secara teratur membaca atau bermain game yang menantang daya pikir, seperti catur atau puzzle, memiliki risiko dua setengah kali lebih rendah untuk terserang penyakit Alzheimer. Fakta itu dilaporkan oleh ABC News.