Perubahan wujud benda adalah proses yang terjadi pada suatu benda yang
menyebabkan benda tersebut mengalami perubahan dari bentuknya (Haryanto:2006).
Perubahan wujud pada benda dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu
“perubahan wujud yang dapat kembali dan perubahan wujud yang tidak dapat
kembali” (Haryanto,2006:85). Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai
berikut:
a. Perubahan Wujud Yang Dapat Kembali Ke Bentuk Semula
Pada perubahan wujud yang dapat kembali, benda yang mengalami perubahan
dapat berubah kembali ke bentuk semula. Contohnya, perubahan wujud pada air.
Air dapat berubah wujud menjadi es. Es dapat kembali berubah wujud menjadi
air. Bahkan, air yang berubah menjadi benda gas dapat kembali berubah menjadi
titik air.
Selain air perubahan wujud yang dapat kembali dapat terjadi pada gula dan
garam yang larut dalam air dapat berubah kembali menjadi gula dan garam padat.
Caranya adalah dengan menguapkan larutan gula dan garam itu.
Orang membuat garam dari laut dengan cara air laut ditampung dalam bak
dangkal yang luas di udara terbuka. Selama beberapa hari, air laut dibiarkan
mengalami penguapan di bawah panas matahari. Penguapan adalah peristiwa
perubahan benda cair menjadi gas. Dalam hal ini, benda cair yang menguap adalah
air laut. Setelah air laut menguap, pada dasar bak tertinggal butiran garam.
Setelah mengalami beberapa proses lagi, jadilah garam dapur.
Proses pembuatan garam menunjukkan bahwa garam mengalami perubahan wujud
yang dapat kembali. Garam yang terlarut dalam air laut dapat diubah menjadi
garam padat. Jika garam dilarutkan dalam air, maka terbentuk air garam.
Begitu juga perubahan wujud yang terjadi pada gula yang dilarutkan. Gula
juga mengalami perubahan wujud yang dapat kembali. Larutan gula, jika diuapkan
akan meningggalkan gula dalam bentuk padat.
Sama halnya dengan margarine dan mentega juga dapat mengalami perubahan
wujud yang dapat kembali. Jika dipanaskan, margarine dan mentega akan mencair.
Margarin dan mentega cair akan berubah menjadi padat kembali jika didinginkan.
Jadi perubahan-perubahan seperti contoh diatas merupakan perubahan wujud yang
dapat kembali.
b. Perubahan Wujud Yang Tidak Dapat Kembali Ke Bentuk Semula
Perubahan wujud yang tidak dapat kembali, benda yang mengalami perubahan
tidak dapat diubah kembali ke bentuk semula. Perubahan wujud yang terjadi
karena pembakaran adalah perubahan wujud yang tidak dapat kembali, misalnya
kertas atau sampah yang dibakar. Kertas yang dibakar akan berubah menjadi abu
arang. Dengan cara apapun, abu arang tidak dapat diubah lagi menjadi kertas.
Beberapa proses alami merupakan proses perubahan wujud yang tidak dapat
kembali, misalnya pembusukan yang terjadi pada sayuran dan buah-buahan. Setelah
beberapa hari, sayuran dan buah-buahan yang semula agak keras berubah menjadi
lembek (berair). Lama-kelamaan, sayuran dan buah-buahan menjadi busuk. Buah
yang dikupas kulitnya, misalnya apel yang diiris, juga mengalami perubahan
wujud. Daging buah apel berubah warnahnya menjadi cokelat dalam waktu kurang
dari satu jam. Sayuran dan buah yang telah berubah wujud ini tidak akan segar
kembali seperti semula.
Seperti ada peribahasa yang menyatakan “Nasi sudah menjadi bubur” artinya,
sesuatu yang sudah terjadi, tidak dapat dikembalikan ke keadaan semula. Semua
terlanjur terjadi. Sesungguhnya, perubahan yang terjadi pada pemasakan nasi
sesuai dengn bunyi peribahasa itu.
Pemasakan nasi merupakan proses perubahan wujud yang tidak dapat kembali.
Nasi berasal dari beras yang dimasak dalam air. Jika takaran airnya pas, beras
yang dimasak berubah wujud menjadi nasi. Jika takaran airnya terlalu banyak,
bukan nasi yang dihasilkan tetapi bubur. Nasi dan bubur tidak dapat diuba lagi
menjadi beras.
Serupa dengan nasi, telur yang masak tidak dapat kembali menjadi telur
mentah. Akibat pemanasan, telur berubah menjadi padat. Telur yang telah padat
tidak dapat diubah menjadi car kembali.
Perubahan yang terjadi karena proses perkaratan juga merupakan perubahan
wujud yang tidak dapat kembali. Besi yang berkarat menjadi hitam dan rapuh.
Karat tidak dapat diubah menjadi besi lagi. Cara menghilangkan karat dari besi
adalah dengan mengikisnya. Besi dapat terhindar dari karat jika dilapisi dengan
nikel atau biasa disebut dipernikel.
Jadi perubahan wujud seperti yang terjadi pada kertas yang dibakar
merupakan perubahan wujud yang tidak dapat kembali.
Posting Komentar